#Eaaa – Coboy Junior dan Winx (Part 1)
Pertemuan – cinta – persahabatan
Salsha duduk bersandar di depan pintu.
Teman-teman girlband Winxs-nya belum datang padahal sebentar lagi
pengambil gambar akan di mulai. Hari ini merupakan hari pertamanya
melakukan syuting sinetron Hanya Kamu. Mereka akan berkaloborasi
dengan boyband yang sedang naik daun. Satu detik… dua detik… tiga detik…
tiga puluh menit telah berlalu, Bella, Cassandra dan Stefi belum juga
datang. Dia sudah bosan menunggu kedatangan teman-temannya itu. Akhirnya
batas kesabaran Salsha berakhir, dia bangkit dan hendak langsung menuju
lokasi syuting. Tapi tiba-tiba…
“Auw…,” jerit seseorang.
Salsha mendonggakkan kepalanya. Dan astaga! dia mendapati seorang cowok yang sedang meringgis dan memegang kepalanya.
“Maaf-maaf. Aku tidak sengaja!” tutur Salsha menyesal mengetahui apa yang telah dia lakukan.
“Tidak apa-apa kok. Aku baik-baik saja”
Ehm… cowok itu sungguh tidak asing.
Salsha mencoba mengingat dengan baik-baik. Namun tidak satu katapun yang
mampu menjawab pertanyaan transparannya. Cowok itu – yang melihat
Salsha seperti orang binggung – menjadi salah tingkah. Wajar sih! Siapa
yang tidak akan binggung bila di pandangi oleh seorang cewek dengan
tatapan penuh tanya?
“Aku Aldi,” seru cowok tersebut.
Hupz… baru ingat! Bibir Salsha tersenyum
lebar. Makanya dari tadi dia tidak asing dengan wajah cowok ini. Dia
adalah salah satu personil boyband yang lagi naik daun. Dia juga
merupakan lawan patner syutingnya nanti. Dia adalah Alvaro Maldini atau
mungkin lebih akrabnya dipanggil Aldi Coboy Junior.
“Kamu siapa?” seru Aldi lagi saat menyadari Salsha hanya terdiam.
“Aku Salsha, personil girlband Winxs”
“Kamu yang akan jadi lawan patner dalam sinetron Hanya Kamu kan?” tanya Aldi memastikan.
Salsha menganggukkan kepala dan menjawab ,”Iya, aku yang akan berperan menjadi Chika dengan karakter cewek tomboi”
“Salam kenal!” tukas Aldi mengulurkan tangannya.
“Salam kenal juga!” jawab Salsha mengambil uluran tangan Aldi.
Tiba-tiba Aldi mengambil ponselnya. Dia terfokus memandang layar ponselnya. Salsha yang merasa diacuhkan hanya diam saja.
“Sekarang tanggal 23 Juni kan?” tanya Aldi.
“Iya,” jawab Salsha sedikit ragu-ragu. Dia tidak bisa mengingat tanggal dengan baik. “Memangnya ada apa?” lanjutnya.
“Mau nggak kalau hari ini di tetapkan sebagai hari pertemanan kita?”
“Hari pertemanan?” kata Salsha binggung. “Maksud kamu?”
“Bila kamu tidak keberatan, aku ingin menjadikan tanggal ini sebagai hari pertemanan kita. Bagaimana menurutmu?”
Salsha terdiam sejenak. Hari pertemanan?
Tanggal 23 Juni? Tiba-tiba dia tersenyum. Benar, tidak ada salahnya
menjadikan tanggal 23 ini sebagai hari pertemanan. Apalagi dia bisa
menjadi teman seorang personil dari boyband Coboy Junior. Lagipula, Aldi
sepertinya adalah sosok yang sangat baik.
“Oke!” jawab Salsha tegas.
“Berarti sudah di tetapkan kalau hari ini
adalah hari pertemanan kita!” seru Aldi dengan riang sembari
menunjukkan jari kelingkingnya.
Salsha mengkaitkan jari kelingkingnya
kepada kelingking Aldi. Hari pertemanan ini resmi bagi mereka berdua.
Bunga persahabatan telah muncul di dalam hati. Beralun mengikuti irama
lagu #Eaaa yang bergema di seluruh gedung. Namun apakah bunga itu hanya
akan tetap menjadi bunga persahabatan seiring berjalannya waktu? Apakah
persahabatan dalam personil akan retak mengikuti alur yang menanjak?
Ataukah pertemanan menjadi permusuhan yang tidak berujung? Entahlah,
untuk saat ini hanya bisa mengikuti perjalanan waktu yang tak bertujuan.
Biarlah waktu yang berputar untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan
yang ada.
*&*
Salsha membantingkan tubuhnya di kursi
istirahat. Syuting hari ini benar-benar melelahkan. Terik matahari
seolah enggan untuk bersahabat. Angin yang berdayun-dayun tak kunjung
datang. Sinetron Hanya Kamu mendapatkan rating tinggi di bidang
perfilman Indonesia. Tidak heran bila hari ini para sutradara dan kru
terlihat sangat bersemangat meskipun dengan cuaca seperti ini.
“Nih minuman!” sodor Iqbaal tiba-tiba.
DEG. Salsha terkejut. Ada apa nih
tiba-tiba Iqbaal memberikan minuman kepadanya? Tumben dan sangat luar
biasa baginya! Ragu-ragu Salsha mengambil minuman tesebut. Dalam hati
dia terus bertanya dengan perbuatan Iqbaal tersebut. Dia melihat ke
sekeliling berharap Aldi segera menghampiri dirinya. Dia benar-benar
merasa tidak nyaman berada di dekat Iqbaal apalagi berdua seperti ini.
Bukan karena Iqbaal ada apa-apa sih, tapi karena seorang sedang ada
apa-apanya dengannya. Tanpa sadar, pikiran Salsha kembali pada
pembicaraan singkat dengan Bella di kamarnya.
“Sha, menurut kamu Iqbaal gimana sih?” tanya Bella tiba-tiba.
“Iqbaal?” seru Salsha binggung. “Apanya?”
“Sifatnya?”
“Orangnya baik kok! Emang kenapa?” kata
Salsha polos. Ehm, tunggu dulu! Mengapa tiba-tiba Bella berkata seperti
itu. Jangan-jangan… “Kamu suka Iqbaal ya?” ceplos Salsha.
“Apaan sih kamu?” ujar Bella dengan wajah memerah.
“Benar kamu suka dengan Iqbaal?” ceplos Salsha lagi tidak menghiraukan wajah Bella yang semakin memerah.
“Sudahlah, jangan bahas itu lagi. Lupakan saja pertanyaan yang tadi!” seru Bella menutup wajahnya dengan bantal.
Salsha cekikikan kecil. Lucu sekali
melihat Bella yang menjadi salah tingkah. Dia sudah berteman dengan
Bella hampir setahun, namun baru kali ini dia melihat Bella sangat gugup
seperti ini. Sungguh benar kata pepatah muda mengatakan kalau jatuh
cinta itu membuat orang jadi berbeda, mungkin juga bisa membuat orang
menjadi strange.
“Kucing, kamu udah minum?” tanya Aldi yang sudah berada dihadapannya.
“Udah!” jawab Salsha kaget dan lamunan memudar.
“Oh…” tukas Aldi meng-oh panjang dengan sedikit kesal.
Jujur, sebenarnya dia sangat berharap
kalau minuman – yang ada di tangannya sekarang – berasal dari Aldi,
bukan dari Iqbaal seperti saat ini. Bukan salah Iqbaal sih, dia hanya
ingin berbuat baik. Tapi dia menjadi tidak enak dengan Aldi apalagi
cowok itu sudah bela-belain membawa susu coklat kesukaannya.
“Hai!” seru Bella memecahkan kesunyian. “Ada apa nih? Kok hanya diam-diam saja?”
“Tidak ada apa-apa kok!” seru Aldi. “Aku
mau ke dalam kelas dulu, mau ngambil BB yang tertinggal,” lanjut Aldi
sambil beranjak pergi.
“Di, aku ikut!” ujar Salsha mengikuti Aldi.
Lebih baik bila Bella dan Iqbaal di tinggalkan berdua, Bella pasti bahagia,
gumam Salsha. Dia pun akhirnya mengikuti Aldi dari belakang. Semoga
dengan waktu singkat ini akan membuat Bella dan Iqbaal semakin akrab.
Sementara itu, Bella dan Iqbaal hanya
terdiam. Tidak banyak perbicaraan di antara mereka. Hingga akhirnya
kesunyian itu berakhir dengan kedatangan Bastian yang selalu hiperaktif.
“Cie-cie-cie, Bella dan Iqbaal berduaan? Ada apa nih?” seru Bastian mengolok-olok.
“Tidak ada apa-apa kok!” ujar Iqbaal cuek.
“Tapi muka Bella memerah tuh! Hayo, kalian berdua ngapain?” Bastian masih menggoda Bella dan Iqbaal.
“Sudahlah, jangan mengejek kami. Lebih baik kamu urusin aja urusan kamu!”
“Eits, kok tumben Iqbaal galak seperti ini. Lagi badmood ya?”
Iqbaal tidak menghiraukan perkataan
Bastian. Dia bangkit dan beranjak pergi. Bella hanya bisa memandang
dengan tatapan tanya. Sangat aneh banget dengan sosok Iqbaal hari ini.
Biasanya Iqbaal selalu tenang dan berbicara panjang lebar. Namun hari
ini, dia tidak banyak berkomentar. Bahkan sosok Iqbaal yang tenang
seolah hancur menjadi sosok yang brutal.
“Iqbaal kenapa tuh?” tanya Bastian binggun.
Bella menggelengkan kepala, “Aku tidak tahu!”
“Daripada disini, kita ke kelas saja yuk, sebentar lagi ada pengambilan scene,” ajak Bastian menarik tangan Bella.
Bella hanya menurut, dia membiarkan
tubuhnya larut dalam tarikan Bastian. Untuk duduk di sini pun tidak ada
gunanya. Iqbaal tidak ada. Teman-teman juga tidak ada. Sudah tidak ada
gunanya lagi berada di kursi itu.
Sementara itu di pojok gedung sekolah,
ada seseorang yang melihat adegan itu sebagai adegan kemesraan. Sosok
itu cemburu, marah dan kesal. Dia memancarkan bara kemarahan yang
memuncak. Persahabatan mulai tampak keretakkan. Cinta mejadi fenomena
indah di kehidupan para personil boyband dan girlband itu, tetapi juga
menjadi gunting dari pemutusan tali yang mulai erat.
*&*
Pertemuan pertama kali untuk Aldi dan
Salsha menjadi ajang dalam hubungan yang semakin erat. Apalagi panggilan
sayang – kucing dan siput – di antara Salsha dan Aldi semakin
memperlihat keakraban di antara mereka. Meskipun tanpa status yang
jelas, mereka selalu terlihat sangat mesra. Begitupula dengan Bang Kiki
dengan Prilly – pemeran antagonis dalam sinetron Hanya Kamu – terlihat
sangat akrab. Namun tidak semua menganggap pertemuan itu sebagai
kebahagiaan. Ada keguncangan yang bergejolak di dalam hati. Berisik dan
menggema dalam seluk-beluk suasana hati.
Untungnya pengambilan scene hari ini berlangsung cepat. Aura berbagai badmood
memberikan pertanda bahwa mulai ada kekacauan. Tapi untuk Bastian –
sosok hiperaktif ini – tidak sensitif. Dia malah mengajak teman-teman
personil dan Winxs untuk jalan-jalan bersama. Dan sekarang tibalah
mereka di sebuah tongkrongan anak-anak muda kota Jakarta.
“Kalian mau pesan apa?” seru Bastian semangat.
“Aku minuman aja, udah kenyang. Kamu apa Sha,” ucap Aldi.
“Sama,” jawab Salsha singkat.
“Aku juga minuman saja,” ucap Cassandra
“Kamu apa Bella?” tanya Bastian.
“Minuman aja. Nggak mood untuk makan” tutur Bella sembari menopang dagunya dengan tangan kirinya.
“Bang Kiki, Stefi dan Cassandra apa? Minuman juga?” tanya Bastian mulai jengkel karena teman-temannya tidak ada yang mau makan.
Mereka bertiga menganggukkan kepala. Bastian menghembus nafasnya panjang. Hari ini teman-temannya seperti dalam kritis badmood tingkat tinggi. Dan akhirnya dia pun juga memesan minuman. Dia menjadi tertular radar badmood dari
sebagian teman-temannya. Lihat saja! Iqbaal seperti sosok pembunuh
bayaran. Wajah Aldi bagaikan sosok yang tubuhnya jatuh dari lantai 200.
Bang Kiki, dia tidak perlu di tanya. Mungkin dia satu-satunya yang tidak
mengalami sindrom badmood. Para anggota Winxs terlihat paling tinggi derajat badmood-nya.
“Kalian kenapa sih?” tanya Bastian yang sudah tidak tahan melihat suasana bak neraka itu.
“Tidak ada apa-apa kok!” jawab Bang Kiki santai.
“Bang Kiki jangan bercanda deh, aku serius! Bang Kiki tidak kenapa-napa tapi yang lainnya?”
Bang Kiki diam sejenak. Dia memandang sekelilingnya. Benar, aura mereka benar-benar seperti mayat hidup.
“Aku tidak ada apa-apa kok! Cuma hanya kecapekan saja,” seru Iqbaal dengan sebuah senyuman paksa. “Kamu juga kan, Di?”
Aldi menganggukkan kepala mengiyakan.
“Winxs, kalian bagaimana?” tanya Bastian lagi.
“Kami baik-baik saja kok!” jawab mereka serempak.
Bibir Bastian langsung tersenyum lebar.
Tidak ada yang perlu di risaukan, meskipun ada seberkas tanya tanya
bergulir di benaknya. Sekarang suasananya sedikit berbuah. Ada sedikit
ceria yang datang. Untuk sekarang para Coboy Junior dan Winxs hanya bisa
mengikuti alur tawa ini. Tapi untuk ke depannya, apakah mereka sanggup
menahan rasa asing yang ada dalam hati? Ataukah tawa ini menjadi yang
terakhir untuk mereka?
*&*
Jam 9 malam. Aldi baru saja sampai di
depan rumahnya. Dia langsung masuk ke dalam kamar tanpa mengucapkan
beberapa patah kata untuk mamanya. Hari ini dia benar-benar capek lahir
dan batin. Pertama, dia capek karena syuting hari ini sangat berat.
Kedua, dia capek melihat keakraban antara Salsha dan Iqbaal. Hari ini
bukan pertama kalinya dia melihat Iqbaal berbicara dengan Salsha dengan
sangat mesra.
Tit…tit…tit…
Kamu kenapa, Siput?
Aldi menghembus nadas panjang. BBM dari Salsha.
Tidak ada apa-apa kok! Memangnya kenapa?
Kamu sedang marah ya? Sama aku kan?
Nggak marah kok!
Jangan bohong! Aku tahu semua sifat kamu!
Aldi tersenyum melihat balasan itu. Salsha tahu semua sifatnya.
Benaran kok kalau aku tidak marah kok
Kalau begitu, aku mau kamu seperti Aldi yang biasa. Hari ini aku rindu dengan sosok itu!
Bibir Aldi semakin tersenyum. Rindu, kata itu membuatnya melayang tinggi.
Aku selalu seperti biasa kok dan untuk besok pun, aku akan tetap menjadi seperti biasa
Janji ya?
Janji. Kamu udah nyampe rumah?
Baru saja nyampe. Kalau kamu?
BBM itu terus berlanjut hingga malam
menjelang. Perbicaraan dari kecil hingga yang besar memperlihat
keakraban di antara mereka. Bintang-bintang dan rembulan malam itu
menjadi saksi ikatan di antara mereka. Bunga-bunga dalam hati semakin
bermekaran. Kupu-kupu cinta telah hinggap di kedua sejoli tersebut.
Apakah hubungan Aldi dan Salsha akan happy ending? Akankah persahabatan berubah menjadi perpecahan? Mau tahu kisahnya (#Eaaa – Coboy Junior dan Winx – Song for me (Part 2)??? Silahkan komentar dahulu!